Get snow effect
INI TULISAN SAYA SOBAT

Rabu, 12 Januari 2011

My Cerpen

Setia Menunggu Ovi...

Patah hati memang menyakitkan sekali bagi yang sedang merasakannya. Hal itu saat ini sedang dialami oleh Ovi. Dia baru saja putus dari pacarnya, Dony. Hatinya terasa sangat perih, bagai teriris pisau yang kemudian disiram cairan asam. Bagaimana tidak? Dony, menyukai sahabat Ovi,Rena. Rena adalah Sahabat Ovi sejak SMP. Dua tahun lamanya Ovi berpacaran dengan Dony, dua tahun juga Ovi dibohongi oleh kedua orang yang penting dalam hidupnya.
“Vi,maafin gw! gw gak bermaksud bohongin loe.” Rena memohon pada Ovi yang sedang menunggu bus ke Bandung.
“Ren, dua tahun gw cuma dapet setengah hati Dony, bahkan mungkin sama sekali nggak. Loe baru minta maaf sekarang?” Jawab Ovi dengan kesal.
“Vi, gw nyesel banget. Tolong maafin gw donk! Gw mohon loe jangan pindah,Ya?”
“Sorry, loe telat. Bus udah mau berangkat,gw musti naik.” Jawab Ovi singkat.
Ovi memutuskan untuk pindah sekolah ke Bandung, ke kampung halamannya. Sebenarnya bukan hanya karena masalah dia dengan Rena dan Dony, tetapi juga karena dia harus menjaga neneknya di Bandung yang mulai sakit-sakitan.
“Vi, loe mau pergi tanpa maafin kita berdua?” tanya Rena.
“Gw butuh waktu buat maafin loe juga Dony.” jawab Ovi tanpa basa-basi.
Kemudia Ovi segera menaiki bus yang hendak berangkat. Dengan terpaksa Ovi meninggalkan Rena yang masih merasa bersalah. Saat bus mulai berangkat, Ovi memandang sahabatnya melambaikan tangan ke arahnya. Meski mersa kasihan pada Rena, namun Ovi tetap sulit untuk memaafkan Rena yang sudah membohonginya selama dua tahun lamanya.
.................
Dua jam perjalanan Jakarta-Bandung cukup melelahkan bagi Ovi. Setibanya di Terminal Leuwi Panjang Bandung, dia segera turun dari bus dan segera menghirup udara Bandung yang sejuk, yang sudah sangat dia rindukan.
“Ovi...!” panggil seorang cewek bertubuh mungil, yang adalah sepupu Ovi.
“Rara!” Jawab Ovi sambil berlari ke arah sepupunya yang sudah menunggu di terminal.
Ovi dan Rara saling berpelukan, melepas kerinduan yang ada diantara mereka.
“Hei...loe Riko,Kan?” tanya Ovi pada seorang cowok yang menunggu di depan sebuah sedan hitam.
“Iya,Vi. Dia Riko. Tapi dia udah berubah sekarang mah,euy. Semenjak putus dari pacarnya.” Rara menjelaskan pada Ovi, karena melihat Riko hanya terdiam dan tak mau menyapa Ovi.
“Oh,gitu! Ya udah, kita pulang,yuk!kangen sama masakan bibi Isur.” Ajak Ovi.
Ovi,Rara, dan juga Riko yang saat itu bertugas membawa mobil, segera pulang. Mendengar kata PUTUS, Ovi teringat lagi akan Rena dan Dony, yang sepinyas sempat terlupakan.
----OoO----
Ovi sudah siap untuk memulai sekolah lagi di sekolah barunya. Ovi sekarang satu sekolah dengan Riko,hanya saja mereka tidak sekelas, karena Ovi masih kelas 2 SMA, sedangkan Riko kelas 3 SMA.
            Mendengar penjelasan bibi Isur (Pembantu di rumah nenek Ovi ) semalam, Riko berubah menjadi orang yang dingin saat dia SMP. Jika ingin mengobrol lama dengannya, harus sudah mempersiapkan banyak pertanyaan untuk ditanya kepadanya. Sehingga tidak akan ada kesunyian saat bersamanya.
            “Riko,loe kelasnya di ruang berapa?” tanya Ovi memecahkan keheningan di dalam mobil.
            “Ruang 10, dekat ruang guru.” jawab Riko singkat
            “Oh...trus,ntar gw boleh minta tolong,gak?loe temenin gw seharian di sekolah, soalnya gw masih ngerasa kaku di sekolah baru.”
            “OK!”
            “Oh iya, mau nanya lagi. Kenapa loe putus sama cewek loe?”
            Tiba-tiba Riko memandang tajam ke arah Ovi. Pandangan matanya seolah mewakili perkataan ‘Bukan Urusan Loe’. Saat pertanyaan terakhir keluar, sepanjang perjalanan mereka berdua saling terdiam. Setibanya di sekolah, Riko telah memarkirkan mobilnya, Riko segera berjalan meninggalkan Ovi yang baru turun dari mobil.
            “Riko,tunggu donk.” Ovi berusaha menyusul Riko.
            Ovi berjalan di belakang Riko. Ovi memandangi cewek-cewek di sekolah barunya tersenyum ke arah Riko.
            “Apa Riko adalah cowok idola di sekolah ini?” batin Ovi sambil senyam-senyum sendiri.
            “Kelas loe disana!” Riko membuyarkan imajinasi Ovi. Dan dia menunjuk ke arah kelas yang bertuliskan angka 5. Dan segera Riko melanjutkan langkahnya menuju kelasnya.Saat Ovi hendak masuk kelas, datang seorang guru menghampiri Ovi.
            “Kamu Sovi, Bukan? Anak baru itu?” tanya guru itu.
            “Iya,Bu.”
            “ Kalo gitu,kamu ikut ibu. Ibu adalah wali kelasmu. Nama ibu Wanie. Nanti ibu akan kenalkan kamu pada teman- teman barumu.”
            Ibu Wanie mengantarkan Ovi memasuki kelas. Kemudian beliau memperkenalkan Ovi pada teman-teman barunya.
            “Nama saya Sovia Vivian. Panggil aja Ovi. Asal sekolah saya dari SMA Bina Karya, Jakarta.”
            “Hai, Ovi” sapa teman-teman sekelasnya dengan serentak.
            “Selamat bergabung Ovi.” Ucapan selamat datang dari ibu Wanie yang ramah sehingga menghilangkan kegugupan yang ada pada diri Ovi.
            Ovi kemudian berjalan ke arah bangku yang kosong yang berada di pojok kelas. Teman-teman barunya begitu ramah, sehingga Ovi tidak merasa asing di kelas.
            “Hai,kenalan donk. Gw Mellisa” sapa teman Ovi yang berada di samping meja Ovi.
            “ Gw  Ovi , salam kenal.” Jawab Ovi ramah.
            Ovi kemudian memandangi sekeliling kelasnya. Saat dia memandang ke depan, dia melihat seorang cowok yang bisa dibilang keren melambai ke arahnya.
            “Hati-hati sama dia. Dia cowok Playboy di sekolah ini.” Seorang cowok yang ada di depan Ovi memperingatkannya.
            “ Kenalin, Gw Andre. Meski tampang gw keruh, tapi Otak gw bening kayak berlian.”
            “Gw Ovi.” Jawab Ovi sedikit geli mendengar percaya diri Andre. Ovi tertawa dalam hati, ternyata teman-teman barunya sangat lucu.
----OoO----
            Bel istirahat pun berbunyi. Stu persatu teman-teman baru Ovi berkenalan dengannya. Hingga 15 menit berlalu, barulah teman-temannya kembali memfokuskan diri untuk pergi ke kantin.
            “Vi, mau ke ke Kantin bareng,Gak?” tanya Mellisa
            “Oh,Maaf. Gw lagi nunggu seseorang”
            “ ya udah kalo gitu, gw duluan,Ya!” pamit Mellisa
            Ovi kemudian keluar kelas,dan rupanya Riko sudah menunggunya di depan pintu kelasnya.
            “ Eh,Riko uudah disini?Dikirain masih di kelas.”
            “Ya,gw takut Loe nyasar aja. Ow ya, di sekolah ini panggil gw William, jangan Riko”
            “OK deh William Riko Santoso!” jawab Ovi menyebutkan nama lengkap Riko.
            Ovi dan Riko berjalanbersama menuju kantin. Ovi sedikit merasa risih, karena tatapan beberapa cewek menatapnya tajam ke arah Ovi. Ovi jadi penasran, mengapa hampir seluruh cewek di sekolah ini tidak senang melihat Ovi berjalan dengan Riko.
            “Bibi, Batagor campur dua, sama es jeruknya dua.” Riko memesan makanan pada bibi kantin.
            “Masih inget juga makanan kesukaan gw,’BATAGOR CAMPUR’?”tanya Ovi pada Riko.
            “Ya pastilah gw inget apa yang disukai cewek...” Riko memberhentikan ucapannya dan mulai merasa gugup.
            “Cewek apa?”tanya Ovi penasaran
“Cewek Bawel kayak loe”
            Ovi kemudian memasang wajah cemberut pada Riko. Kemudian Riko pun tertawa melihat wajah jelek Ovi. Sepintas Ovi memandang Riko dengan rasa kagum.
            “Wow.Seorang Riko bisa tertawa?” suara seorang cewek dari arah belakang Ovi.
            “Iya, baru kali ini gw liat ketawa dia. Sueeer, dia cakep banget!” sahut cewek yang lainnya.
            “Apa Riko sebelumnya tidak pernah tertawa,Ya? Kenapa lihat Riko tertawa, semua orang memasang wajah aneh begitu?” batin Ovi penuh tanya.
            Sambil memakan batagor, Ovi memandangi Riko dengan sejuta pertanyaan. Riko rupanya sadar jika dia sedang diamati oleh Ovi, sehingga dia semakin salah tingkah.
            Tidak terasa istirahat pun berkahir dan Ovi kembali ke kelasnya. Ovi segera duduk di bangkunya kemudian mulai mengobrol dengan Mellisa.
            “Mel, gw mau tanya. Kamu kenal Riko,Gak?”
            “Riko?Riko yang mana,Vi? anak kelas 1 atau kelas 2 ?”
            “Eh,Maksud gw William yang kelas 3.”
            “ Oh, kak William yang ganteng and cool itu?”
            “Yupz. Emang dia orangnya gimana,Sih?”tanya Ovi penasaran
            “ Dia itu cowok ganteng,cool and juga cowok cerdas di sekolah ini. Tapi sayangnya senyumnya mahal banget. Selama masuk ke sekolah ini sih denger-denger, dia gak pernak ketawa lepas. Dan yang gw dengar, katanya dia bisa ketawa lepas cuma sama mantannya doank.”
            “Oh gitu. Gw jadi penasaran siapa mantan sepupu gw ini?” Batin Ovi.
            Semenjak itu, Ovi terus mencari informasi tentang Riko. Baik di sekolah ataupun di rumah.
----OoO----
Beberapa bulan pun berlalu semenjak kepindahan Ovi ke Bandung. Ovi rupanya sudah bisa memaafkan Rena, sahabatnya di Jakarta. Rupanya Ovi tidak tahan untuk tidak bercerita kapada Rena. Namun, di sekolah barunya dia malah lebih tertekan dan terpojok, karena sepupunya sendiri,Riko. Chici and the gank setiap hari mengganggu Ovi, karena Ovi dekat sekali dengan Riko. Sedihnya lagi Riko meminta agar Ovi merahasiakan tentang status persudaraan mereka.
            Saat ini adalah jam pulang sekolah. Chici dan teman-temannya meminta Ovi untuk bertemu di Lapangan belakang sekolah untuk menanyakan tentang hubungan Ovi dengan Riko.
            “Hei,Loe masih gak mau jujur tentang hubungan loe sama William?’ tanya Chici yang kata orang-orang adalah cewek perfect di sekolah. Tetapi menurut Ovi cewek disebut  perfect kalo dia cantik luar dan dalam.
            “Kok masih diem? Loe dengerin gw gak sih? atau Loe lagi ngelamun?’ tanya Chici menegaskan pada Ovi.
            Kemudian Chici memanggil temannya. Seketika juga air es yang dibawa temannya itu membasahi kepala Ovi. Ovi hanya diam. Dia masih bisa menahan amarahnya terhadap kakak-kakak kelasnya itu.
            “Udah sadar belum?jadi apa hubungan loe sama William?” suara Chici meninggi.
            “ Ovi cewek gw.” Riko tiba-tiba datang dan memberikan jacketnya pada Ovi.
            Terlihat Chici dan teman-temannya mati gaya melihat Riko yang tiba-tiba muncul. Kemudian Riko segera berlalu dari hadapan Chici sambil memapah Ovi. Ovi dan Riko memasuki Mobil dan segera pulang.
            “Riko,Loe tahu,Kan gw sepupu loe?” tanya Ovi
            “Ya.Gw tahu loe sepupu gw”
            “Trus kenapa loe suka sama gw?” pertanyaan yang cukup mengejutkan bagi Riko keluar dari mulut Ovi.
            “Suka apa?”
            “Suka dalam konteks cewek dan cowok” jawab Ovi tegas
            “Kata siapa? Gak mungkin lah gw suka sama loe di luar hubungan saudara?”
            “Kata mata,sikap dan terakhir ucapan loe ke Chici.”
            “Maksudnya?” Riko mulai terpojok.
            “Mata loe memandang gw bukan sebagai saudara. Sikap loe yang salah tingkah dan juga gugup kalo gw deketin, dan juga omongan loe ke Chici yang nyebutin gw cewek loe. Seharusnya loe bisa ngomong Ovi adalah adik gw,Kan?”
            Riko tiba-tiba menghentiakn mobilnya saat mendengar penjelasan Ovi.
            “ Cewek yang bikin loe jadi dingin itu gw,Kan? Bukan karena loe putus atau diputusin atau juga diduain dan sebagainya. Tapi loe jadi pendiem saat gw pindah ke Jakarta saat gw masuk SMP. Dan loe bisa tertawa lepas lagi saat gw udah balik ke Bandung,Kan?gw juga tahu kenapa loe gak berani nyebut gw sepupu di sekolah. Kalo sampai semua tahu kita sepupu, apa pandangan semua orang,kalo saudara sepupu berubah jadi pacaran. Gw tahu ini semua setelah berbulan-bulan gw cari informasi tentang loe.”
            “ Jadi loe udah tahu semuanya. Apa lagi yang mesti gw jelasin? Sekarang gw mau tanya, apa loe masih suka sama gw?” tanya Riko yang membuat Ovi terkejut.
            “Maksud Loe?”
            “Udah jujur aja. Waktu loe sakit, loe mengigau dan tanpa sadar loe ucapin kalo loe suka gw.”
            “Itu..”
            “Gak usah bohong lagi,Vi. Loe juga suka sama gw,Kan? Gimana kalo kita pacaran?” tanya Riko
            “Tapi,Kita ini...” Ovi ragu bercampur gugup.
            “Loe tahu,Kan? Kalo gw bukan saudara sepupu kandung Loe?semua keluarga tahu kalo gw cuma anak angkat dari panti asuhan. Jadi apa lagi masalahnya?”Riko meyakinkan Ovi.
             “Ya.Gw tahu”Jawab Ovi singkat.
            “Jadi gimana? Mau jadi cewek gw ,Ga?” tanya Riko
            “Mau donk.Kapan lagi bisa pacaran sama cowok idola sekolah?Ternyata ada juga yang setia nunggu gw begitu lama.hehehehe...”Jawab Ovi begitu senang
           




THE END
WELCOME TO MY BLOG